Pengalaman Keilmuan yang
Meningkatkan Rasa Kehambaan kepada Tuhan
Selama saya mempelajari semua pengetahuan, banyak sekali hal yang
sangat berharga dan berguna terutama bagi saya. Banyak juga hikmah yang dapat
diambil dari pengetahuan yang dipelajari. Misalnya ketika saya masih SMA, saya
diberi tugas yang begitu banyaknya, sehingga sempat tersirat di hati saya rasa
kesal, marah, bahkan sempat berpikir bahwa sekolah hanya untuk menghabiskan
uang, menguras pikiran yang membuat frustasi dan kurangnya istirahat menjadikan
saya sering sakit-sakitan. Belum lagi jika waktu nilai ulangan dibagikan,
kemudian saya mendapatkan nilai yang kurang memuaskan, saya merasa sangat
kecewa dan kurang semangat lagi. Namun di sisi lain hal tersebut ternyata tidak
sia-sia belaka. Bahkan dapat mendatangkan hikmah yang begitu besar tanpa
disadari. Kita diberikan Allah berbagai macam permasalahan ataupun persoalan
agar kita sedikit demi sedikit dapat berpikir bahwa hidup di dunia ini hanyalah
sebentar dan perlu memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Allah mencoba untuk
menguji kita, karena semakin tua usia kita, maka semakin berat tantangan yang
harus kita hadapi. Kita harus senantiasa bersikap dewasa dan tentunya sabar
dengan masalah yang menimpa kita. Karena menuntut ilmu itu wajib dan butuh
pengorbanan untuk mencapainya. Sejak saat itu saya merasa yakin bahwa Allah akan
selalu ada untuk membantu hambanya yang taat kepadaNya.
Ketika saya mempelajari kajian ilmu biologi, saya yakin bahwa
setiap makhluk hidup selalu membutuhkan makhluk hidup yang lain. Apa jadinya
jika di dunia ini hanya ada satu orang yang hidup? Mungkin tak akan bisa
bertahan. Sungguh Maha Adilnya Allah, menciptakan segala sesuatu dengan
sempurna. Menciptakan tangan, kaki, mata yang dapat kita gunakan sebagaimana
mestinya. Lalu menciptakan pepohonan sehingga dapat mengeluarkan oksigen untuk
kita bernafas. Bagaimana jika di dunia ini tak ada pohon, pasti kita tak bisa
bernafas merasakan kesejukannya. Allah juga telah mengatur kehidupan ini sebaik
mungkin. Bahkan hal sekecil pun yang mungkin kita kurang mengetahuinya yaitu
Allah menciptakan suatu sistem pencernaan dalam tubuh kita dengan sempurna. Cara
kerja lambung yang pada saat kita makan seharusnya mengunyah makanan sebanyak
32 kali, ternyata itu bukan hal yang sepele. Jika kita makan tanpa mengunyah
maka lambung akan bekerja secara keras untuk melumatkan makanan. Hal ini dapat
mengurangi waktu bagi lambung untuk beristirahat, sehingga banyak terjadi sakit
maag dan sebagainya. Dan tanpa kita sadari kita telah menyakiti tubuh kita
sendiri. Allah sungguh menciptakan segala sesuatu dengan luar biasa. Hendaknya
kita bersyukur telah dianugerahi nikmat yang begitu banyaknya oleh Allah.
Sama halnya ketika saya mulai mempelajari fisika. Hal yang pertama
kali muncul adalah mengapa alam semesta terdapat berjuta-juta bintang yang
berkelipan. Terjadinya siang malam yang teratur dan perhitungan tahun, bulan,
hari, bahkan detik pun sudah Allah rencanakan dengan baik. Hal ini sudah
dibuktikan dengan perhitungan matematika dan fisika oleh peneliti sebelumnya. Dan
ternyata sesuai dengan Alquran. Banyak orang yang memanfaatkan segala
sesuatunya dengan prinsip dan konsep dasar fisika, antara lain; orang
mempergunakan alat-alat semua dengan listrik, teknologi yang semakin canggih
pun dasarnya melalui fisika. Oleh karena itu, saya tertarik dengan jurusan
fisika. Selain itu, semua fenomena alam di bumi ini sangat beraneka ragam,
misalnya bagaimana terbentuknya pelangi, gerhana, dan fatamorgana. Semua ini
dapat saya pelajari melalui fisika. Bahkan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh ilmuwan tidak ada yang bertentangan dengan Al quran. Sungguh
kuasa Allah begitu besar yang menciptakan alam semesta dan seisinya ini. Setidaknya
kita selalu mengingat bahwa hidup ini selain mencari ilmu juga harus beribadah
kepada Allah. Untuk itu, bertakwa kepada Tuhan kita yang Maha Sempurna, maha
Kuasa atas segala sesuatu adalah sesuatu yang harus dilakukan agar kita
senantiasa diberikan petunjuk kepada jalan yang benar.